EKONOMI PEMBANGUNAN.
Jenis & macam pengangguran
Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3
macam:
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya
tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang
dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja
yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup
banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara
maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan
menjadi 7 macam:
Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya
sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis
antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan
perekonomian/siklus ekonomi.
Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
Akibat permintaan berkurang
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
Akibat kebijakan pemerintah
Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian
yang menanti musim durian.
Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur
akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi
akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran
siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan
dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan
per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal
istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya
bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran
Bagi perekonomian negara
Penurunan pendapatan perkapita.
Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor
pajak.
Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh
pemerintah.
Bagi masyarakat
Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak
digunakan apabila tidak bekerja.
Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan
politik.
Pengangguran, Macam, Sebab, Dampak dan Cara mengatasinya.
Sebab-sebab
Pengangguran
Macam-macam
Pengangguran dilihat dari Penyebabnya
Macam-macam
Pengangguran dilihat dari Jam Kerja
1. Penganggutan
Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
2. Setengah
Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaan, atau pekerja
yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu.
3. Pengangguran
Terselubung (Disguised Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan
bakat dan kemampuannya.
Pengangguran
Menurut Keynes
1. Pengangguran
yang disengaja (Voluntary Unemployment)
Pengangguran yang disengaja adalah pengangguran terjadi
karena ada pekerjaan yang ditawarkan tetapi orang yang menganggur tidak mau
menerima pekerjaan tersebut dengan upah yang berlaku.
2. Pengangguran
yang tidak disengaja (Involuntary Unemployment)
Pengangguran yang terjadi apabila seseorang bersedia
menerima pekerjaan dengan upah yang berlaku tetapi pekerjaannya tidak ada.
Dampak
Penganngguran Terhadap Kegiatan Perekonomian
Cara-Cara Mengatasi
Pengangguran
1. Mendorong
majunya pendidikan
2. Meningkatkan
latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan ketrampilan seperti tuntutan industri
modern
3. Meningkatkan
dan mendorong kewiraswastaan
4. Mendorong
terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
5. Meningkatkan
usaha transmigasi
6. Meningkatkan
pembangunan dengan sistem padat karya
7.
Mengintensifkan program keluarga berencana
8. Membuka
kesempatan bekerja ke luar negeri
Ada berbagai cara mengatasi pengangguran, yaitu:
1. Peningkatan
Mobilitas Tenaga kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas
tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang
lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan
kualifikasi di tempat baru. Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan
memindahkan industry (padat karya) ke wilayah yang mengalami masalah
pengangguran parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi msalah pengangguran
structural.
2. Pengelolaan
Permintaan Masyarakat
Pemerintah dapat
mengurangi pengangguran siklikal melalui manajemen yang mengarahkan
permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah
yang melimpah.
3. Penyediaan
Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi
pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai
tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja.
Masalah pengangguran
dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan
kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang
dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi.
Untuk mengatasi
masalah tersebut, perlu diadakan system informasi yang memudahkan orang mencari
pekerjaan yang cocok. System seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman
lowongan kerja di kampus dan media massa. Bias juga berupa pengenalan profil
perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
4. Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
baik digunakan untuk mengatasi pengangguran friksional. Dalam situasi normal,
pengangguran friksional tidak mengganggu karena sifatnya hanya sementara.
Tingginya tingkat perpindahan kerja justru menggerakan perusahaan untuk
meningkatkan diri (karir dan gaji) tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.
Menurut Keynes,
pengangguran yang disengaja terjadi bila orang lebih suka menganggur daripada
harus bekerja dengan upah rendah. Di sejumlah Negara, pemerintah menyediakan
tunjangan/santunan bagi para penganggur. Bila upah kerja rendah maka orang
lebih suka menganggur dengan mendapatkan santunan penganggur. Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini diperlukan adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk
giat bekerja.
Pengangguran tidak
disengaja, sebaliknya, terjadi bila pekerja berkeinginan bekerja pada upah yang
berlaku tetapi tidak mendapatkan lowongan pekerjaan. Dalam jangka panjang
masalah tersebut dapat diatasi dengan pertumbuhan ekonomi.
5. Program Pendidikan
dan Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama
disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan
lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu. Masalah tersebut amat relevan di Negara kita, mengingat sejumlah
besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu.
6. Wiraswasta
Selama orang masih
tergantung pada upaya mencari kerja di perusahaan tertentu, pengangguran akan
tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul
keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta yang
berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar