HASIL WAWANCARA DENGAN
PENDUDUK MENGENAI SEJARAH BENTENG 7 LAPIS
1.Nama
: anto wahid.
2.Umur :
84 tahun.
3.tempat lahir :
pasir pengarayan rokan hulu riau.
4.Masa
kerja : sampai sekarang bekerja sebagai
relawan di benteng 7 lapis untuk menjaga 5.bersama rekan yang lainnya.
6.Saya telah mewawancarai
seorang penduduk di sekitaran benteng 7 lapis pada masa cuty 7.yang lalu, dia
bernama bapak anto wahid, saya mendapatkan informasi tentang beberapa 8.sejarah
yang bersangkutan dengan benteng 7 lapis di kampung saya, berikut laporan hasil
9.wawancaranya :
10.Benteng tujuh lapis
berada di desa Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari 11.makam
raja-raja Rambah. Benteng tanah yang dibuat masyarakat dalu-dalu pada zaman 12.penjajahan
Belanda, atas petuah Tuanku Tambusai di atas bumbun tanah ditanam 13.bambu atau
aur berduri. Bekas benteng tersebut yang ditinggalkan Tuanku Tambusai 14.pada
tanggal 28 Desember 1839. Di sekitar daerah dalu-dalu ini juga terdapat
beberapa 15.benteng-benteng yang disebut Kubu.
16.Bapak anto menjelaskan
bahwa Objek cagar wisata peninggalan perjuangan pahlawan 17.Nasional Tuanku
Tambusai yang dikenal Aur (bambu) berduri atau disebut benteng 7 18.lapis di
Keluarahan Tengah Kecamatan, Tambusai, kini objek wisata Nasional sejarah 19.yang
terabaikan.
20.Kondisi cagar wisata
benteng 7 lapis peninggalan Tuanku Tambusai atau yang dikenal 21.sebutan
Harimau Rokan, kini kondisinya menyedihkan. Deretan 7 benteng yang jadi 22.pertahanan
perang masa jaman penjajahan Belanda tersebut, kini hanya tinggal 23.unggukan
tanah yang ditumbuhi semak belukar, bahkan kini tidak terjamah perawatan 24.sehingga
nyaris tidak pernah dikunjungi lagi oleh wisatawan mancanegara maupun dari 25.masyarakat
Rohul sendiri.
26.Bapak anto menjelaskan
sejauh ini cagar alam wisata benteng 7 lapis tidak pernah lagi 27.tersentuh
perbaikan, maupun penataan. Padahal, benteng 7 lapis selain menjadi bukti 28.sejarah
perjuangan Tuanku Tambusai melawan penjajah Belanda, juga menjadi 29.kebanggan
seluruh masyarakat Tambusai dan masyarakat Rohul.
30."Kalau kita lihat
sejarah, Tuanku Tambusai seorang pahlawan nasional. Sehingga 31.seharusnya
sudah selayaknya peninggalan sejarah itu diperhatikan, namun selama ini 32.diabaikan
sehingga menjadi sejarah nasional yang terabaikan,”ungkap bapak anto”.
33.Saat ini kami sudah
mendapat informasi bahwa akan dibuat prosedural untuk perbaikan 34.aset sejarah
Benteng 7 lapis. Kami diminta bersabar karena untuk membangun cagar 35.sejarah
nasional kami harus mengikuti mekanisme yang berlaku.Namun nantinya, 36.apapun
yang akan dilakukan Pemkab maupun pemerintah pusat memperbaiki aset 37.sejarah
benteng 7 lapis kami sebagai masyarakat harus mendukungnya,"jelas bapak 38.anto.
39.Selain itu, untuk
memperbaiki benteng 7 lapis, juga perlunya koordinasi dengan instansi 40.terkait,
khususnya sifat teknis. , bukan hanya saja perjuangan Tuanku Tambusai yang 41.diperjuangkan,
seperti Sultan Abidin Syah yang kini diberikan nama lapangan sepak bola 42.di
Tambusai, salah satu raja dan pendiri Luhak Tambusai.,ungkap anto.
43."Bahkan konon
kabarnya makam Sultan Abidin Syah, makamnya ada di Kediri, Jawa 44.Timur disana
dikenal bernama Syech Zainal Abidin atau Mbah Kobul. Kita sudah 45.berziarah
kesana, namun kita akan pelajari sejarah apakah makam tersebut adalah 46.Sultan
Abidin Syah dari Tambusai ini atau tidak bapak anto menegaskan.
47.Berikut data-data yang
saya dapatkan mengenai sejarah benteng 7 lapis yang diceritakan 48.panjang oleh
bapak anto wahid tentang Benteng Tujuh Lapis adalah sebagai basis 49.pertahanan
dalam melawan penjajah Belanda. Pada awalnya benteng ini dinamai Kubu 50.Aur
Duri. Benteng ini menyamai sebuah kampung bertembok tebal, yang terdiri dari 7 51.Lapis
Tembok Tanah Liat kokoh setinggi 8 meter di atas bumbun tanah ditanam bambu 52.atau
aur duri (bambu berduri) dan parit sedalam 10 meter. Benteng ini telah
berkali-kali 53.diserang Belanda namun selalu gagal untuk ditaklukkan.
54.Pasukan Belanda
memerlukan 11 hari pertempuran. Cukup menarik untuk disimak 55.khususnya
pertempuran pada 28 Desember 1838, di mana jatuh korban di pihak tentera 56.Belanda
empat perwira menengah meninggal dan luka-luka. Sumber lain menyebutkan, 57.bahwa
Benteng Tujuh Lapis di Dalu-Dalu itu dikelilingi parit-parit berisi air dan
kemudian 58.dilapisi lagi satu persatu oleh kubu-kubu kecil dengan
lubang-lubang bedil. Kubu-kubu itu 59.dilingkari bambu duri yang ditanam,
diselang-selingi oleh traverzen (jalan pintas) dan 60.rumah-rumah jaga.
61.Pada bagian belakang dari
benteng berhubungan langsung dengan Sungai Batang Sosah. 62.Daerah di sekitar
benteng sekelilingnya penuh dengan pepohonan yang tebal sehingga 63.menyulitkan
untuk didekati. Benteng itu dipertahankan oleh 300 bedil, 14 buah meriam 64.lela,
500 pound peluru dan persediaan beras yang banyak.
65.Kedua, pada 27 November
1837 Gubernur Militer Kolonel Michiels yang baru diangkat 66.untuk menghadapi
Tuanku Tambusai terpaksa lagi meminta bantuan pasukan dari 67.Batavia. Empat
Kompi dari pasukan Batalyon ke-6 dan dibantu oleh pasukan pribumi 68.yang
berpihak kepada Belanda dipersiapkan untuk ini.
69.Beberapa perwira lainnya
yang membantu Kolonel Michiels adalah; Mayor Bethoven 70.bergerak dari Lubuk
Sikaping sebanyak 1.500 pasukan; Mayor Westenberg bergerak ke 71.Portibi
beserta dua kompi dibantu pasukan pribumi.
72.Menurut surat laporan
Kolonel Michiel kepada atasannya tertanggal 12 Februari 1839, 73.korban-korban
di pihak pemerintah kolonial sendiri dalam penyerangan ke Dalu-Dalu 74.adalah:
Mayor Bethoven (meninggal), Kapten Schaen (meninggal), Mayor Westenberg 75.(luka-luka),
dan Mayor Hoevel (luka-Luka).
76.Jika di pihak tentera
Belanda terdapat dua perwira yang meninggal dan dua yang terluka, 76.maka dapat
dengan mudah dibayangkan betapa dahsyat dan heroiknya perang itu yang 77.sudah
dapat dipastikan pula banyak sekali para suhada yang sahid dari putra bangsa 78.Indonesia
yang bersimbah darah dan air mata kala itu, yang wajib kita kenangkan 79.selamanya.
80.Walaupun Kolonel Michiels
akhirnya berhasil merebut Benteng Tujuh Lapis pada 28 81.Desember 1838, tetapi
ternyata Tuanku Tambusai berhasil selamat dan hijrah ke 82.Semenanjung Malaya.
83.Benteng ini sendiri
terdapat di dalam catatan arsip peperangan Belanda dengan 84.menyebutkan Tuanku Tambusai yang dijuluki De Padriesche
Tijger Van Rokan -Harimau 85.Paderi dari Rokan- yang bertempur di Riau,
Tapanuli dan Minangkabau bagian utara.
86.Selain Tuanku Tambusai,
Sultan Zainal Abidin juga pernah menggunakan Benteng ini 87.dalam melawan
pemberontak negeri. Sekarang Benteng ini sudah tidak terlihat bentuk 88.aslinya.
Pemerintah Rokan Hulu akan mengupayakan merenovasi situs sejarah ini 89.umgkap
bapak anto wahid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar