Rabu, 26 Desember 2012

hasil wawancara


HASIL WAWANCARA DENGAN PENDUDUK MENGENAI SEJARAH BENTENG 7 LAPIS

1.Nama                       :  anto wahid.
2.Umur                        : 84 tahun.
3.tempat lahir             : pasir pengarayan rokan hulu riau.
4.Masa kerja   : sampai sekarang bekerja sebagai relawan di benteng 7 lapis untuk menjaga 5.bersama rekan yang lainnya.

6.Saya telah mewawancarai seorang penduduk di sekitaran benteng 7 lapis pada masa cuty 7.yang lalu, dia bernama bapak anto wahid, saya mendapatkan informasi tentang beberapa 8.sejarah yang bersangkutan dengan benteng 7 lapis di kampung saya, berikut laporan hasil 9.wawancaranya :

10.Benteng tujuh lapis berada di desa Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari 11.makam raja-raja Rambah. Benteng tanah yang dibuat masyarakat dalu-dalu pada zaman 12.penjajahan Belanda, atas petuah Tuanku Tambusai di atas bumbun tanah ditanam 13.bambu atau aur berduri. Bekas benteng tersebut yang ditinggalkan Tuanku Tambusai 14.pada tanggal 28 Desember 1839. Di sekitar daerah dalu-dalu ini juga terdapat beberapa 15.benteng-benteng yang disebut Kubu.
16.Bapak anto menjelaskan bahwa Objek cagar wisata peninggalan perjuangan pahlawan 17.Nasional Tuanku Tambusai yang dikenal Aur (bambu) berduri atau disebut benteng 7 18.lapis di Keluarahan Tengah Kecamatan, Tambusai, kini objek wisata Nasional sejarah 19.yang terabaikan.
20.Kondisi cagar wisata benteng 7 lapis peninggalan Tuanku Tambusai atau yang dikenal 21.sebutan Harimau Rokan, kini kondisinya menyedihkan. Deretan 7 benteng yang jadi 22.pertahanan perang masa jaman penjajahan Belanda tersebut, kini hanya tinggal 23.unggukan tanah yang ditumbuhi semak belukar, bahkan kini tidak terjamah perawatan 24.sehingga nyaris tidak pernah dikunjungi lagi oleh wisatawan mancanegara maupun dari 25.masyarakat Rohul sendiri.
26.Bapak anto menjelaskan sejauh ini cagar alam wisata benteng 7 lapis tidak pernah lagi 27.tersentuh perbaikan, maupun penataan. Padahal, benteng 7 lapis selain menjadi bukti 28.sejarah perjuangan Tuanku Tambusai melawan penjajah Belanda, juga menjadi 29.kebanggan seluruh masyarakat Tambusai dan masyarakat Rohul.
30."Kalau kita lihat sejarah, Tuanku Tambusai seorang pahlawan nasional. Sehingga 31.seharusnya sudah selayaknya peninggalan sejarah itu diperhatikan, namun selama ini 32.diabaikan sehingga menjadi sejarah nasional yang terabaikan,”ungkap bapak anto”.
33.Saat ini kami sudah mendapat informasi bahwa akan dibuat prosedural untuk perbaikan 34.aset sejarah Benteng 7 lapis. Kami diminta bersabar karena untuk membangun cagar 35.sejarah nasional kami harus mengikuti mekanisme yang berlaku.Namun nantinya, 36.apapun yang akan dilakukan Pemkab maupun pemerintah pusat memperbaiki aset 37.sejarah benteng 7 lapis kami sebagai masyarakat harus mendukungnya,"jelas bapak 38.anto.

39.Selain itu, untuk memperbaiki benteng 7 lapis, juga perlunya koordinasi dengan instansi 40.terkait, khususnya sifat teknis. , bukan hanya saja perjuangan Tuanku Tambusai yang 41.diperjuangkan, seperti Sultan Abidin Syah yang kini diberikan nama lapangan sepak bola 42.di Tambusai, salah satu raja dan pendiri Luhak Tambusai.,ungkap anto.
43."Bahkan konon kabarnya makam Sultan Abidin Syah, makamnya ada di Kediri, Jawa 44.Timur disana dikenal bernama Syech Zainal Abidin atau Mbah Kobul. Kita sudah 45.berziarah kesana, namun kita akan pelajari sejarah apakah makam tersebut adalah 46.Sultan Abidin Syah dari Tambusai ini atau tidak bapak anto menegaskan.
47.Berikut data-data yang saya dapatkan mengenai sejarah benteng 7 lapis yang diceritakan 48.panjang oleh bapak anto wahid tentang Benteng Tujuh Lapis adalah sebagai basis 49.pertahanan dalam melawan penjajah Belanda. Pada awalnya benteng ini dinamai Kubu 50.Aur Duri. Benteng ini menyamai sebuah kampung bertembok tebal, yang terdiri dari 7 51.Lapis Tembok Tanah Liat kokoh setinggi 8 meter di atas bumbun tanah ditanam bambu 52.atau aur duri (bambu berduri) dan parit sedalam 10 meter. Benteng ini telah berkali-kali 53.diserang Belanda namun selalu gagal untuk ditaklukkan.
54.Pasukan Belanda memerlukan 11 hari pertempuran. Cukup menarik untuk disimak 55.khususnya pertempuran pada 28 Desember 1838, di mana jatuh korban di pihak tentera 56.Belanda empat perwira menengah meninggal dan luka-luka. Sumber lain menyebutkan, 57.bahwa Benteng Tujuh Lapis di Dalu-Dalu itu dikelilingi parit-parit berisi air dan kemudian 58.dilapisi lagi satu persatu oleh kubu-kubu kecil dengan lubang-lubang bedil. Kubu-kubu itu 59.dilingkari bambu duri yang ditanam, diselang-selingi oleh traverzen (jalan pintas) dan 60.rumah-rumah jaga.
61.Pada bagian belakang dari benteng berhubungan langsung dengan Sungai Batang Sosah. 62.Daerah di sekitar benteng sekelilingnya penuh dengan pepohonan yang tebal sehingga 63.menyulitkan untuk didekati. Benteng itu dipertahankan oleh 300 bedil, 14 buah meriam 64.lela, 500 pound peluru dan persediaan beras yang banyak.
65.Kedua, pada 27 November 1837 Gubernur Militer Kolonel Michiels yang baru diangkat 66.untuk menghadapi Tuanku Tambusai terpaksa lagi meminta bantuan pasukan dari 67.Batavia. Empat Kompi dari pasukan Batalyon ke-6 dan dibantu oleh pasukan pribumi 68.yang berpihak kepada Belanda dipersiapkan untuk ini.
69.Beberapa perwira lainnya yang membantu Kolonel Michiels adalah; Mayor Bethoven 70.bergerak dari Lubuk Sikaping sebanyak 1.500 pasukan; Mayor Westenberg bergerak ke 71.Portibi beserta dua kompi dibantu pasukan pribumi.
72.Menurut surat laporan Kolonel Michiel kepada atasannya tertanggal 12 Februari 1839, 73.korban-korban di pihak pemerintah kolonial sendiri dalam penyerangan ke Dalu-Dalu 74.adalah: Mayor Bethoven (meninggal), Kapten Schaen (meninggal), Mayor Westenberg 75.(luka-luka), dan Mayor Hoevel (luka-Luka).
76.Jika di pihak tentera Belanda terdapat dua perwira yang meninggal dan dua yang terluka, 76.maka dapat dengan mudah dibayangkan betapa dahsyat dan heroiknya perang itu yang 77.sudah dapat dipastikan pula banyak sekali para suhada yang sahid dari putra bangsa 78.Indonesia yang bersimbah darah dan air mata kala itu, yang wajib kita kenangkan 79.selamanya.
80.Walaupun Kolonel Michiels akhirnya berhasil merebut Benteng Tujuh Lapis pada 28 81.Desember 1838, tetapi ternyata Tuanku Tambusai berhasil selamat dan hijrah ke 82.Semenanjung Malaya.
83.Benteng ini sendiri terdapat di dalam catatan arsip peperangan Belanda dengan 84.menyebutkan  Tuanku Tambusai yang dijuluki De Padriesche Tijger Van Rokan -Harimau 85.Paderi dari Rokan- yang bertempur di Riau, Tapanuli dan Minangkabau bagian utara.
86.Selain Tuanku Tambusai, Sultan Zainal Abidin juga pernah menggunakan Benteng ini 87.dalam melawan pemberontak negeri. Sekarang Benteng ini sudah tidak terlihat bentuk 88.aslinya. Pemerintah Rokan Hulu akan mengupayakan merenovasi situs sejarah ini 89.umgkap bapak anto wahid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar